There’s no need to rush. If something is meant to be, it will happen. In the right time, with the right person, for the best reason
As the earth reclaims it due
And the cycle starts a new.......
Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi.Cara alamiah mempelajari
kepemimpinan adalah "melakukanya dalam kerja" dengan praktik seperti
pemagangan pada seorang senima ahli, pengrajin, atau praktisi.Dalam hubungan ini sang ahli diharapkan sebagai bagian dari peranya memberikan pengajaran/instruksi.
Tipe Kepemimpinan
1. Tipe Kepemimpinan Kharismatis
Tipe
kepemimpinan karismatis memiliki kekuatan energi, daya tarik dan
pembawaan yang luar biasa untuk mempengaruhi orang lain, sehingga ia
mempunyai pengikut yang sangat besar jumlahnya dan pengawal-pengawal
yang bisa dipercaya. Kepemimpinan kharismatik dianggap memiliki kekuatan
ghaib (supernatural power) dan kemampuan-kemampuan yang superhuman,
yang diperolehnya sebagai karunia Yang Maha Kuasa. Kepemimpinan yang
kharismatik memiliki inspirasi, keberanian, dan berkeyakinan teguh pada
pendirian sendiri. Totalitas kepemimpinan kharismatik memancarkan
pengaruh dan daya tarik yang amat besar.
2. Tipe Kepemimpinan Paternalistis/Maternalistik
Kepemimpinan paternalistik
lebih diidentikkan dengan kepemimpinan yang kebapakan dengan
sifat-sifat sebagai berikut: (1) mereka menganggap bawahannya sebagai
manusia yang tidak/belum dewasa, atau anak sendiri yang perlu
dikembangkan, (2) mereka bersikap terlalu melindungi, (3) mereka jarang
memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengambil keputusan sendiri,
(4) mereka hampir tidak pernah memberikan kesempatan kepada bawahan
untuk berinisiatif, (5) mereka memberikan atau hampir tidak pernah
memberikan kesempatan pada pengikut atau bawahan untuk mengembangkan
imajinasi dan daya kreativitas mereka sendiri, (6) selalu bersikap maha
tahu dan maha benar.
Sedangkan
tipe kepemimpinan maternalistik tidak jauh beda dengan tipe
kepemimpinan paternalistik, yang membedakan adalah dalam kepemimpinan
maternalistik terdapat sikap over-protective atau terlalu melindungi yang sangat menonjol disertai kasih sayang yang berlebih lebihan.
3. Tipe Kepemimpinan Militeristik
Tipe kepemimpinan militeristik
ini sangat mirip dengan tipe kepemimpinan otoriter. Adapun sifat-sifat
dari tipe kepemimpinan militeristik adalah: (1) lebih banyak menggunakan
sistem perintah/komando, keras dan sangat otoriter, kaku dan seringkali
kurang bijaksana, (2) menghendaki kepatuhan mutlak dari bawahan, (3)
sangat menyenangi formalitas, upacara-upacara ritual dan tanda-tanda
kebesaran yang berlebihan, (4) menuntut adanya disiplin yang keras dan
kaku dari bawahannya, (5) tidak menghendaki saran, usul, sugesti, dan
kritikan-kritikan dari bawahannya, (6) komunikasi hanya berlangsung
searah.
4. Tipe Kepemimpinan Otokratis (Outhoritative, Dominator)
Kepemimpinan otokratis
memiliki ciri-ciri antara lain: (1) mendasarkan diri pada kekuasaan dan
paksaan mutlak yang harus dipatuhi, (2) pemimpinnya selalu berperan
sebagai pemain tunggal, (3) berambisi untuk merajai situasi, (4) setiap
perintah dan kebijakan selalu ditetapkan sendiri, (5) bawahan tidak
pernah diberi informasi yang mendetail tentang rencana dan tindakan yang
akan dilakukan, (6) semua pujian dan kritik terhadap segenap anak buah
diberikan atas pertimbangan pribadi, (7) adanya sikap eksklusivisme, (8)
selalu ingin berkuasa secara absolut, (9) sikap dan prinsipnya sangat
konservatif, kuno, ketat dan kaku, (10) pemimpin ini akan bersikap baik
pada bawahan apabila mereka patuh.
5. Tipe Kepemimpinan Laissez Faire
Pada
tipe kepemimpinan ini praktis pemimpin tidak memimpin, dia membiarkan
kelompoknya dan setiap orang berbuat semaunya sendiri. Pemimpin tidak
berpartisipasi sedikit pun dalam kegiatan kelompoknya. Semua pekerjaan
dan tanggung jawab harus dilakukan oleh bawahannya sendiri. Pemimpin
hanya berfungsi sebagai simbol, tidak memiliki keterampilan teknis,
tidak mempunyai wibawa, tidak bisa mengontrol anak buah, tidak mampu
melaksanakan koordinasi kerja, tidak mampu menciptakan suasana kerja
yang kooperatif. Kedudukan sebagai pemimpin biasanya diperoleh dengan
cara penyogokan, suapan atau karena sistem nepotisme. Oleh karena itu
organisasi yang dipimpinnya biasanya morat marit dan kacau balau.
6. Tipe Kepemimpinan Populistis
Kepemimpinan
populis berpegang teguh pada nilai-nilai masyarakat yang tradisonal,
tidak mempercayai dukungan kekuatan serta bantuan hutang luar negeri.
Kepemimpinan jenis ini mengutamakan penghidupan kembali sikap
nasionalisme.
7. Tipe Kepemimpinan Administratif/Eksekutif
Kepemimpinan
tipe administratif ialah kepemimpinan yang mampu menyelenggarakan
tugas-tugas administrasi secara efektif. Pemimpinnya biasanya terdiri
dari teknokrat-teknokrat dan administratur-administratur yang mampu
menggerakkan dinamika modernisasi dan pembangunan. Oleh karena itu dapat
tercipta sistem administrasi dan birokrasi yang efisien dalam
pemerintahan. Pada tipe kepemimpinan ini diharapkan adanya perkembangan
teknis yaitu teknologi, indutri, manajemen modern dan perkembangan
sosial ditengah masyarakat.
8. Tipe Kepemimpinan Demokratis
Kepemimpinan
demokratis berorientasi pada manusia dan memberikan bimbingan yang
efisien kepada para pengikutnya. Terdapat koordinasi pekerjaan pada
semua bawahan, dengan penekanan pada rasa tanggung jawab internal (pada
diri sendiri) dan kerjasama yang baik. kekuatan kepemimpinan demokratis
tidak terletak pada pemimpinnya akan tetapi terletak pada partisipasi
aktif dari setiap warga kelompok.
Kepemimpinan
demokratis menghargai potensi setiap individu, mau mendengarkan nasehat
dan sugesti bawahan. Bersedia mengakui keahlian para spesialis dengan
bidangnya masing-masing. Mampu memanfaatkan kapasitas setiap anggota
seefektif mungkin pada saat-saat dan kondisi yang tepat.
Teori kepemimpinan
A. Teori Timbulnya Kepemimpinan
Di antara berbagai teori yang menjelaskan sebab-sebab timbulnya kepemimpinan terdapat tiga teori yang menonjol, yaitu : 1. Teori Keturunan (Heriditary Theory) 2. Teori Kejiwaan (Psychological Theory) 3. Teori Lingkungan (Ecological Theory)
Masing – masing teori dapat dikemukakan secara singkat :
1. Teori Keturunan
Inti daripada teori ini, ialah :
Leaders are born not made.
Seorang pemimpin menjadi pemimpin karena bakat – bakat yang dimiliki sejak dalam kandungan.
Seorang pemimpin lahir karena memamng ditakdirkan. Dalam situasi apapun tetap muncul menjadi pemimpin karena bakat-bakatnya.
2. Teori Kejiwaan.
Leaders are made and not born.
Merupakan kebalikan atau lawan dari teori keturunan.
Setiap orang bias menjadi pemimpin melalui proses pendidikan dan pengalaman yang cukup.
3. Teori Ekologis
Timbul sebagai reaksi terhadap teori genetis dan teori social.
Seseorang hanya akan berhasil menjadi seorang pemimpin,
apabila pada waktu ahir telah memiliki bakat, dan bakat tersebut
kemudian dikembangkan melalui proses pendidikan yang teratur dan
pengalaman.
Teori ini memanfaatkan segi-segi positif teori genetis dan teori social.
Teori yang mendekati kebenaran.
B. Teori Kepemimpinan Berdasarkan Sifat
Di
tinjau dari segi sejarah, pemimpin atau kepemimpinan lahir sejak nenek
moyang, sejak terjadinya hubungan kerjasama atau usaha bersama antara
manusia yang satu dengan dengan manusia yang lain untuk menjapai tujuan
bersama yang telah ditetapkan. Jadi kepemimpinan lahir bersama – sama
timbulnya peradaban manusia.
Machiavelli Ia
terkenal tentang nasehatnya mengenai kebijaksanaan yang harus dimiliki
oleh seorang Perdana Mentri, yaitu antara lain harus mempunyai keahlian
dalam :
Upacara – upacara ritual, kebaktian keagaman
Peratuaran dan perundang – undangan
Pemindahan dan pengangkutan
Pemberian honorium/pembayaran dan kepangkatan
Upacara – upacara dan adat kebiasaan.
Pemindahan pegawai untuk menhindarkan kegagalan
Bertani dan pekerjaan lainnya.
Empuh Prapanca
Dengan bukunya yang terkenal Negara Kertagama menyebut 15 sifat yang baik yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin yaitu:
Wijana, sikap bijaksana
Mantri wira, sebagai pembela negara sejati
Wicaksaning naya, bijaksana dalam arti melihat masa lalu, kemampuan analisa, mengambil keputusan dengan cepat dan tepat.
Matanggwan, mendapat kepercayaan yang tinggi dari yang dipimpinnya.
Satya bakti haprabu, setia dan bakati kepada atasan (loyalitas).
Wakjana, pandai berpidato dan berdiplomasi.
Sajjawopasama, tidak sombong, rendah hati, manusiawi.
Dhirrottsaha, bersifat rajin sungguh- sungguh kreatif dan penuh inisiatif.
Tan-lalana, bersifat gembira, periang.
Disyacitra, Jujur terbuka.
Tancatrisan, tidak egoistis.
Masihi Samastha Bhuwana, bersifat penyayang, cinta alam.
Ginong Pratidina, tekun menegakkan kebenaran.
Sumantri, sebagai abdi negara yang baik.
Ansyaken musuh, mampuh memusnakan setiap lawan.
C. Teori Kepemimpinan Berdasarkan Tingkah Laku
Dengan
memusatkan pada ciri-ciri dan gaya yang dimiliki oleh setiap pemimpin
yang bersangkutan, mereka yakin akan berhasil dalam melaksanakan tugas
kepemimpinannya. Sehingga gaya dan ciri-ciri tersebut akan menimbulkan
berbagai tipe.
Ada beberapa tipe kepemimpinan :
1. Tipe Otoriter
Tipe ini mempunyai sifat-sifat:
Semua kebijaksanaan ditentukan oleh pemimpin
Organisasi dianggap milik pribadi pemimpin
Segala tugas dan pelaksanaannya ditentukan oleh pemimpin .
Kurang ada partisipasi dari bawahan .
Tidak menerima kritik, saran dan pendapat bawahan .
2. Tipe Demokratis
Semua kebijaksanaan dan keputusan dilakukan sebagai hasil diskusi dan musyawarah .
Kebijaksanaan yang akan dating ditentukan melalui musyawarah dan diskusi.
Anggota kelompok, bebas bekerjasama dengan anggota yang lain, dan berbagai tugas diserahkan kepada kelompok .
Kritik dan pujian bersifat objektif dan berdasarkan fakta-fakta .
Pemimpin ikut berpartisipasi dalam kegiatan sebagai anggota biasa .
Mengutamakan kerjasama .
3. Tipe Semuanya
Kebebasan diberikan sepenuhnya kepada kelompok atau perseorangan di dalam pengambilan kebijaksanaan maupun keputusan .
Pemimpin tidak terlibat dalam musyawarah kerja .
Kerjasama antara anggota tanpa campur tangan pemimpin .
Tidak ada kritik, pujian atau usaha mengatur kegiatan pemimpin .
Di samping ketiga gaya kepemimpinan diatas Sondang P.Siagian, MPA.,Ph.D. mengemukakan tipe pemimpin yang lain, ialah:
4. Tipe Militeristis
Lebih sering mempergunakan perintah terhadap bawahan .
Perintah terhadap bawahan sangat tergantung pada pangkat dan jabatan .
Menyenangi hal-hal yang bersifat formal .
Sukar menerima kritik .
Menggemari berbagai upacara .
5. Tipe Paternalistik
Bersikap melindungi bawahan .
Bawahan dianggap manusia yang belum dewasa .
Jarang ada kesempatan pada bawahan untuk mengambil inisiatif .
Bersikap maha tahu .
6. Tipe Karismatis
Mempunyai daya tarik yang besar, oleh karenanya mempunyai pengikut yang besar .
Daya tarik yang besar tersebut kemungkinan disebabkan adanya kekuatan gaib (supernature) .
Disamping teori yang telah
dikemukakan diatas, ada teori lain yang Dikemukakan oleh W.J. Reddin
dalam artikelnya yang berjudul “What Kind of Manager”. Ada tiga pola dasar yang dapat dipakai untuk menentukan watak atau tipe seorang pemimpin. Ketiga pola dasar tersebut : 1. Berorientasi tugas (task orientation). 2. Berorientasi pada hubungan kerja (Relationship orientation). 3. Berorientasi pada hasil (effectiveness orientation).
Berdasarkan
sedikit banyaknya orientasi atau penekanan ketiga hal diatas pada diri
seorang pemimpin akan dapat ditentukan delapan tipe pemimpin
masing-masing ialah: 1. Deserter 2. Bureaucrat 3. Missionary 4. Developer 5. Autocrat 6. Benevolent autocrat 7. Compromiser 8. Executive
Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Cara alamiah mempelajari kepemimpinan adalah "melakukanya dalam kerja" dengan praktik seperti pemagangan pada seorang senima ahli, pengrajin, atau praktisi. Dalam hubungan ini sang ahli diharapkan sebagai bagian dari peranya memberikan pengajaran/instruksi.
Tipe Kepemimpinan
Di antara berbagai teori yang menjelaskan sebab-sebab timbulnya kepemimpinan terdapat tiga teori yang menonjol, yaitu :
1. Teori Keturunan (Heriditary Theory)
2. Teori Kejiwaan (Psychological Theory)
3. Teori Lingkungan (Ecological Theory)
Masing – masing teori dapat dikemukakan secara singkat :
1. Teori Keturunan
Inti daripada teori ini, ialah :
2. Teori Kejiwaan.
3. Teori Ekologis
B. Teori Kepemimpinan Berdasarkan Sifat
Di tinjau dari segi sejarah, pemimpin atau kepemimpinan lahir sejak nenek moyang, sejak terjadinya hubungan kerjasama atau usaha bersama antara manusia yang satu dengan dengan manusia yang lain untuk menjapai tujuan bersama yang telah ditetapkan. Jadi kepemimpinan lahir bersama – sama timbulnya peradaban manusia.
Machiavelli
Ia terkenal tentang nasehatnya mengenai kebijaksanaan yang harus dimiliki oleh seorang Perdana Mentri, yaitu antara lain harus mempunyai keahlian dalam :
Empuh Prapanca
C. Teori Kepemimpinan Berdasarkan Tingkah Laku
Dengan memusatkan pada ciri-ciri dan gaya yang dimiliki oleh setiap pemimpin yang bersangkutan, mereka yakin akan berhasil dalam melaksanakan tugas kepemimpinannya. Sehingga gaya dan ciri-ciri tersebut akan menimbulkan berbagai tipe.
Ada beberapa tipe kepemimpinan :
Tipe ini mempunyai sifat-sifat:
2. Tipe Demokratis
3. Tipe Semuanya
4. Tipe Militeristis
5. Tipe Paternalistik
6. Tipe Karismatis
Ada tiga pola dasar yang dapat dipakai untuk menentukan watak atau tipe seorang pemimpin. Ketiga pola dasar tersebut :
1. Berorientasi tugas (task orientation).
2. Berorientasi pada hubungan kerja (Relationship orientation).
3. Berorientasi pada hasil (effectiveness orientation).
Berdasarkan sedikit banyaknya orientasi atau penekanan ketiga hal diatas pada diri seorang pemimpin akan dapat ditentukan delapan tipe pemimpin masing-masing ialah:
1. Deserter
2. Bureaucrat
3. Missionary
4. Developer
5. Autocrat
6. Benevolent autocrat
7. Compromiser
8. Executive